Halaman

Selasa, 10 Juni 2008

THEATRE MENTAL

Citra diri anda yg sekarang ini di bangun atas gambaran imajinasi anda sendiri, tentang diri sendiri di masa lalu, yg tumbuh dari penafsiran serta evaluasi anda terhadap pengalaman. Sekarang silahkan anda gunakan metode yg sama untuk membagun citra diri yg memadai, seperti metode yg anda gunakan sebelumnya untuk membangun citra diri yg kurang memadai itu.

Banyak orang menemukan mereka mendapatkan hasil-hasil yang lebih baik jika mereka bayangkan diri mereka duduk di depan sebuah layar film yg besar dan membayangkan mereka sedang menonton film tentang diri mereka sendiri. Yang penting adalah menjadikan gambaran itu sejelas dan sedetil mungkin. Jadikanlah gambaran mental sedekat mungkin dengan pengalaman actualnya, caranya adalah dengan memperhatikan detil-detil yg kecil-kecil, seperti pemandangan, suara, object, di lingkungan yg anda imajinasikan. Detil-detil dari lingkungan yg anda imajinasikan itu sungguh penting dalam latihan ini sebab, demi maksud-maksud praktis, anda sedang menciptakan pengalaman latihan. Dan jika imajinasi anda cukup jelas dan cukup detil, latihan imajinasi anda itu sama dengan pengalaman actualnya dari sudut pandang system syaraf anda.

Hal berikutnya yg perlu anda ingat adalah selama 30 menit ini anda bayangkan diri anda beraksi dan bereaksi secara benar, secara sukses, secara ideal. Tidak menjadi soal anda beraksi kemarin, anda tidak perlu berusaha beriman bahwa anda beraksi ideal besok. System syaraf anda akan membereskan hal itu pada waktunya__jika anda terus melatihnya. Bayangkanlah anda beraksi, merasa, menjadi, seperti yg anda inginkan, janganlah berkata kepada diri sendiri, ”Aku akan bersikap begini besok”, Katakan saja kepada diri sendiri “Aku akan membayangkan diriku beraksi begini sekarang__selama 30 menit hari ini”. Bayangkan bagaimana perasaan anda seandainya anda sudah mempunyai keperibadian seperti yg anda inginkan itu. Seandainya anda pemalu dan penakut, bayankanlah diri anda leluasa di antara banyak orang dan merasa senang karenanya. Seandainya selama ini anda takut dan cemas dalam situasi tertentu, bayangkanlah diri anda bersikap tenang dan percaya diri serta berani, dan merasa demikian.

Latihan ini membangun “ingatan-ingatan” baru atau data tersimpan baru dalam otak tengah anda dan system syaraf pusat anda. Ini akan membangun citra diri anda yang baru. Setelah melatihnya selama beberapa lama, anda akan takjub menemukan diri anda “bersikap berbeda”, kurang lebih otomatis dan spontan, tanpa berupaya, beginilah yg semestinya. Dan Sekarang ini anda tidak perlu berpikir, atau mencoba, atau berupaya untuk merasa tidak efektif dan bersikap tidak memadai. Perasaan dan perbuatan tidak memadai yg sekarang ini adalah otomatis dan spontan, karena ingatan-ingatan, baik yang nyata maupun imajiner, yg telah anda bangun ke dalam mekanisme otomatis anda. Anda temukan bahwa mekanisme otomatis anda itu bekerja, sama otomatisnya dg pikiran-pikiran serta pengalaman-pengalaman positif, seperti halnya dengan yg negative.

LANGKAH PERTAMA: Ambilah buku catatan dan pena dan tuliskanlah urain singkat tentang film mental yg ingin anda bangun, yg ingin anda experimentasikan, yg ingin anda kembangkan, dan ingin anda tonton di TEATER PIKIRAN.

LANGKAH KEDUA : Sisihkanlah 30 menit setiap harinya, lebih baik diwaktu yg sama setiap harinya, untuk menemukan tempat pribadi yg sunyi dan rilekslah, pejamkanlah mata anda, masuklah kedalam TEATER PIKIRAN Anda, dan mulailah memutar, mengedit, memutar ulang, film anda itu.

LANGKAH KETIGA : Secara bertahap ”editlah” film anda sehingga ”bintang” nya (anda) beraksi persis seperti yang anda inginkan, dan mencapai pengalaman-pengalaman dan hasil-hasil yang anda inginkan.
Ber-upayalah untuk sampai pada titik ini dalam waktu 10 hari pertama.

LANGKAH KEEMPAT: Selama sisa 11 harinya, putarlah dan nikmatilah film tersebut berulang-ulang tanpa diubah lagi.

Inilah RAHASIA nya :
”GAMBARAN MENTAL YG KUAT DAPAT MENARIK ANDA MENUJU SUKSES, SEANDAINYA ANDA TIDAK MEMPUNYAI ARGUMENTASI YANG LOGIS UNTUK ITU”

source: The New Psycho-Cybernetics

Tidak ada komentar:

Posting Komentar