Halaman

Sabtu, 06 Juni 2009

The Secret of The Secret

The Secret of “The Secret”
C.R.A.F.T. merupakan salah satu teknik sederhana untuk merubah Self-Image sehingga mencapai tahap kompetensi tertinggi, yaitu “Tidak Sadar Mampu” atau “Sub-Conscious Competence”. C.R.A.F.T. merupakan akronim dari Cancel, Replace, Affirm, dan Training, dimana teknik ini walaupun sederhana, tetapi memiliki efektifitas yang bagus, dengan catatan bahwa Self-Image yang ingin dicapai benar-benar didukung oleh konsep dan pengertian yang baik.
***
Sebelum dilanjutkan dengan penjelasan detail dari CRAFT, maka terlebih dahulu kita akan “melompat” sejenak ke pembahasan mengenai pilar ke-3, yaitu : “Mindset & Life Style”. Kenapa ? Karena salah satu efektivitas CRAFT atau berbagai metode “programming” yang ada sebenarnya sangat tergantung dari seberapa “perlu” dan seberapa “mendesak” program tersebut bagi kita ? Jadi sekali lagi, seringkali yang salah bukanlah metode-nya, tetapi justru program-nya tidak memiliki relevansi yang “dekat” dengan kebutuhan kita !
Maksudnya ? Sebagai contoh, saya rasa kita semua sepakat bahwa “tekun” adalah salah satu sifat yang positif, yang pasti sangat berguna untuk situasi & kondisi apapun juga ! Tetapi mengapa kita semua tidak secara otomatis berusaha menjadikan “tekun” sebagai salah satu sifat dasar atau “Self-Image” kita ? Ya ! Karena tidak setiap kita secara langsung dapat menghubungkan “tekun” dengan hasil yang kita harapkan ! Meminjam istilah “NAC”, sifat “tidak tekun” tidak terhubung langsung dengan “kepedihan”, padahal pada umumnya kita sangat mudah terpacu jika sesuatu itu langsung terkait dengan “kepedihan” kita !
Sebagai contoh, secara umum pria Indonesia yang berumur sekitar 30 tahun secara “UnConscious” punya keinginan yang amat sangat kuat untuk memiliki rumah sendiri, dalam arti kata rumah yang dimiliki atas nama sendiri, soal bahwa itu adalah rumah via KPR dengan masa 40 tahun adalah soal nanti ! Kenapa ? Karena rumah adalah salah satu “lambang” penting bagi orang Indonesia. Mungkin ini salah satu efek akibat adanya istilah “rumah-tangga” dalam kultur bahasa Indonesia. Berjuta alasan dapat diungkapkan betapa perlunya “rumah” bagi orang Indonesia. Bahkan biarpun “nyelip” di ujung dunia, rasanya masih lebih “nyaman” dan “terhormat” dibandingkan tinggal di kawasan menteng, tetapi dalam status “kontrak” ?!
Dan uniknya, karena ini de-facto sudah menjadi suatu “keharusan”, maka “LoA” umumnya dapat bekerja mudahnya untuk urusan satu ini ! Mulai dari mendapat fasilitas pinjaman kantor untuk DP, sampai dengan ketemu iklan rumah dengan DP 0%, dll. Saya yakin bahwa para pembaca portal ini dapat menceritakan berbagai “kejaiban” saat mewujudkan sang “rumah” impian masing-masing !
Kenapa ? Mungkin status “tidak punya rumah” benar-benar terelasi dengan suatu “kepedihan” kultural & sosial bagi sebagian besar kita !
Tetapi anehnya, memiliki kendaraan dan deposito tetap saja sulit ? Kenapa ya ? Oleh karena itu, mungkin dapat kita usulkan saja untuk mengganti istilah “Rumah-Tangga” dengan “Rumah-Mobil-Deposito-Tangga”, sehingga “LoA”-pun dapat bekerja secara lebih mudah untuk itu ?

Maaf, ilustrasi di atas bukan bermaksud men-generalisir, melainkan benar-benar hanya sebuah contoh yang mungkin sangat umum bagi kultur kita. Pesan moralnya adalah bahwa sesuatu yang telah menjelma menjadi “keharusan”, maka akan lebih mudah di-programkan ke diri kita !

Nah, kaitannya dengan Self-Image dan CRAFT apa ya ?
Kaitannya adalah bagaimana merancang Self-Image yang kira-kira bagus dan perlu, terutama untuk me-“LoA”, serta beraroma menjadi suatu “keharusan” bagi diri kita ? Karena jika sudah menjadi “keharusan”, maka tentunya programming-nya akan menjadi relatif lebih mudah ?!
Sekali lagi ini bukanlah sesuatu yang mudah ! Bahkan ini adalah salah satu “kunci” ! Oleh karena itu saya akan segera “melompat” sejenak untuk memaparkan pilar ke-3, agar kita dapat melakukan beberapa “reframing” yang bermanfaat untuk menyusun “Self-Image” yang dimaksud !
Pilar Ke-3 : Mindset & Lifestyle
Mindset & Lifestyle yang dimaksudkan disini adalah beberapa pola pikir dan gaya-hidup yang mungkin dapat dipertimbangkan dalam rangka untuk memasuki “gaya hidup LoA”.
Beberapa Mindset & Lifestyle berikut ini mungkin akan bersifat “overlapping”, karena sebenarnya menjelaskan teritori yang sama, akan tetapi dari sudut pandang yang berbeda !
Oke, kita mulai mengurai masing-masing dari Pilar Ke-3 ini.
Mindset & Life Style : “Awareness”
Agak sulit untuk menterjemahkan Awareness dalam Bahasa Indonesia, karena kata ini memiliki makna yang sangat dalam dari sekedar suatu “kesadaran”. Dalam bahasa jawa dan sunda terdapat istilah yang hampir mirip, yaitu “eling” ! Mungkin boleh kita anggap sementara ini “Awareness” adalah “Kesadaran Diri Setiap Saat” !
Saya pribadi menempatkan “Awareness” sebagai salah satu “kunci kesaktian” manusia yang amat sangat penting !
Pernahkah kita mendengar kalimat klasik semacam ini :
“Wah ….. kok tiba-tiba rambut gue jadi banyak ubannya nih !” “Gile … gue sekarang kalau naik tangga ngos-ngosan !”
Aneh ya ? Hampir setiap hari kita bercermin, tetapi kok tiba-tiba baru hari ini sang “uban” baru terlihat ? Apakah sang “uban” ini tiba-tiba muncul ? Tentu tidak ! Apakah mungkin cerminnya rusak, sehingga baru dapat menampilkan sang “uban” hari ini ? Tentu juga tidak ! Lah terus gimana ? Faktanya baru hari ini kita “tersadarkan” bahwa rambut kita mulai ber-uban ?
Ya ini adalah penjelasan sederhana mengenai “Awareness” ! Pada dasarnya tidak ada satupun yang berlangsung tiba-tiba dalam diri kita atau dalam hidup kita ! Menjadi tua, menjadi sakit, menjadi miskin, menjadi kaya, semuanya tidak pernah berlangsung “tiba-tiba” ! Semuanya berlangsung secara “kontinyu” …. tetapi kita sering membuatnya menjadi “garis putus-putus” dengan tidak bekerjanya “awareness” secara sempurna !
Pernahkah kita “aware” terhadap perubahan yang terjadi di setiap milimeter persegi tubuh kita pada setiap pagi ketika kita mandi ? Jangan-jangan kita di suatu hari nanti terkaget-kaget … “Loh kok perut saya sekarang jadi buncit ?”.
Pernahkah kita “aware” berapa lembar rambut kita yang rontok atau berubah warna setiap kali kita bercermin ? Jangan-jangan kita di suatu hari nanti terkaget-kaget “Loh kok saya sudah botak ya ?”.
Pernahkan kita “aware” terhadap gerakan emosi kita sendiri ketika kita mengalami “kejadian baik” maupun “kejadian buruk” ? Jangan-jangan suatu hari ini kita mengatakan : “Saya kok sekarang gampang sedih ya ? Padahal dulu selagi muda saya adalah orang yang periang !”.
Pernahkan kita “aware” bagaimana kisah sukses dan gagal tercipta dalam setiap hari kehidupan kita ? Jangan-jangan kita suatu hari merenungi dan berkata “Sekarang kok saya sial melulu ya ? Padahal dulu saya selalu memperoleh apa yang saya inginkan !”
Pernahkan kita “aware” seberapa penurunan yang terjadi pada kemampuan kita berjalan kaki setiap hari ? Jangan-jangan kita suatu hari merenungi dan berkata “Sekarang kok saya jalan kaki 1 jam saja lutut saya sudah gemetar ya ?”
Awareness membuat kita tidak pernah “kehilangan” apapun juga ! Sebaliknya “kehilangan” adalah pertanda bahwa kita lepas dari “kontinuitas” hidup kita sendiri akibat tidak ada atau berkurangnya “Awareness” !
Pernahkah kita “aware” terhadap makanan yang kita santap di suatu siang hari dalam hidup kita ? Apakah kita “aware” bahwa ada petani yang telah bersusah payah untuk menanam padi untuk nasi yang kita makan ? Bahwa ada pedagang sayuran keliling yang telah berjasa untuk mendistribusikan sayuran yang sekarang kita santap ? Bahwa ada seekor ikan yang dikorbankan hidupnya agar menjadi lauk kita ?
Awareness adalah kesadaran setiap saat di segenap aspek kehidupan yang kita jalani ! Awareness akan membimbing kita untuk menyadari apa yang kita miliki ! Awareness akan membimbing kita untuk memelihara yang kita miliki ! Bahkan Awareness dapat membimbing kita untuk dapat memiliki apa-apa yang kini belum kita miliki ! Dan yang jelas …. Awareness akan membimbing ke rasa syukur ! Dan rasa syukur akan menarik rasa syukur yang lebih besar lagi ! The Law of Attraction !
Hukum Ketertarikan telah dan selalu bekerja ! Tetapi hanya dengan “Awareness” kita dapat membaca “keajaiban” yang ditunjukkan oleh alam semesta bagi kita !
Jadi ….. apakah “Awareness” cukup pantas untuk kita jadikan sebagai salah satu “keharusan” bagi diri kita ?
Misal dengan menjadikannya sebagai salah satu program bagi “Self-Image” kita :
“Saya adalah pribadi yang sangat sadar dalam setiap detik kehidupan saya ?” “Saya selalu hadir dalam setiap detik kehidupan saya !”
Latihan Awareness :
Perlambat sedikit gerakan kita ! Rasakan setiap detail saat kita mandi, mengenakan baju, bahkan mengenakan tali sepatu ! Rasakan setiap detail pergerakan emosi dalam kegiatan sehari-hari ! Nikmati makan siang dengan sepenuh hati ! Amati siapakah orang yang kita cintai dan siapa pula orang yang kita benci, dan apa yang menyebabkan mereka menjadi orang yang kita cintai dan orang yang kita benci ? Hayati apakah kita kaya atau miskin, dan apa yang menyebabkan kita merasa kaya atau merasa miskin ?
Sekedar suatu sumbangan pengetahuan, untuk memperkaya wacana ! Jauh dari kebenaran mutlak, dan sangat boleh diperdebatkan ! Tinggalkan saja bagian yang tidak memberdayakan, dan ambilah bagian yang mungkin memberdayakan !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar