Halaman

Kamis, 25 November 2010

PHYTOSTEROL DAN DELAPAN PEMAHAM YANG SALAH TENTANG CHOLESTEROL

Phytosterol pertama kali ditemukan dapat menurunkan kadar kolesterol darah pada tahun 1953ii. Sejak itu banyak bukti-bukti klinis mulai dikumpulkan dan pada bulan September (2000), US Food & Drug Administration (FDA) mengesahkan health claim sterol ester dalam menurunkan resiko penyakit jantungiii. Penggunaan phytosterol dalam makanan tergolong kategori GRAS (Generally Regarded as Safe).


Apa itu Phytosterol?
Phytosterol ini mencakup plant sterol dan plant stanol. Secara alami ada di alam sebagai komponen minor dalam minyak nabati (corn oil, safflower oil), buah, kacang-kacangan dan biji-bijian. Sterol memiliki struktur yang mirip dengan kolesterol Yang termasuk plant sterol adalah sitosterol, campesterol, dan stigmasterol. Plant stanol adalah komponen hasil hidrogenasi dari plant sterol , ada di alam dalam jumlah yang relatif kecil. Contoh campestanol/ campesterol dan sitostanol /sitosterol. Dari hasil penelitian diketahui plant sterol lebih bermanfaat dalam bentuk ester daripada bentuk sterol bebas sehingga plant sterol perlu diesterifikasi dengan fatty acid menjadi plant sterol ester. Esterifikasi menyebabkan sterol lebih mudah larut dalam lemak/minyak (sterol ester memiliki kelarutan 10 kali lebih besar dibandingkan sterol bebasiv) dan memudahkan untuk perjalanannya menuju ke usus halus. Di dalam tubuh, sterol ester ini akan dipecah menjadi sterol. 1 gram sterol ini ekuivalen kira-kira 1.6 gram sterol ester (Moreau, RA et al. Inform 1999;10:572.) Phytosterol secara alami ditemukan dalam sayuran, buah, kacang, biji-bijian, dan polong-polonganv dengan komposisi 50% sitosterol, 30% campesterol, 12% stigmasterol, dan 8% brassicasterol.
Sumber lain dari tall oil atau kayu, sebagai produk samping dari pabrik kertas. Kandungan tall oil: 78% sitosterol, 10% sitostanol, 7% campesterol.

Karakteristik dari Plant Sterol
• Plant Sterols
* Bentuk powder
* Oil soluble
* Melting point 135 – 142°C

• Plant Sterol Esters
* Bentuk Pasta
* Oil soluble
* Melting point 38 – 45°C (clear oil)

• Spray-dried Plant Sterol Esters
* Bentuk powder , kandungan sterol ester tergantung spesifikasi
* Water dispersible

Kebutuhan Minimum dari Sterol dibandingkan Stanol
Berdasarkan US FDA, stanol dan sterol efektif untuk menghambat absorpsi kolesterol dalam tubuh manusia. Namun dosis yang dibutuhkan oleh sterol ester lebih kecil dibandingkan dengan stanol ester untuk mendapatkan benefit kesehatan yang sama. Berdasarkan ketentuan dari Europe - EC Directive 608/2004, konsumsi maksimal dari plant sterol adalah 3 gr/hari = 5 gr sterol ester. Plant sterol dapat dikonsumsi sebagai bagian dari balance diet untuk menurunkan kadar kolesterol darah. Plant sterol tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui, serta anak dibawah usia 5 tahun.

Penyerapan Kolesterol dan Sterol.
Meskipun struktur sterol mirip dengan kolesterol, namun hanya beberapa jenis sterol yang dapat diserap dan penyerapannya hanya 5-16%. Sedangkan kira-kira 50% dari kolesterol dalam makanan dapat diserap oleh tubuh.

Pencernaan dan Penyerapan Cholesterol dalam Tubuh

1. Tanpa konsumsi Sterol Ester
Kolesterol adalah komponen essensial yang dapat diproduksi oleh hati dan merupakan bagian dari membran sel. Ketersedian kolesterol bisa berasal dari makanan, hati dan pergerakan usus. Proses pembentukan kolesterol dari makanan menjadi VLDL (kolesterol jahat). Konsumsi makanan yang mengandung lemak (kolesterol dan trigliserida) memicu pelepasan asam empedu dari kantung empedu (yang diproduksi hati) menuju usus. Asam empedu dibutuhkan untuk membentuk “micelles” atau droplet lemak yang teremulsi. Mengingat sebagian besar tubuh manusia mengandung air, maka kolesterol dan nutrisi lemak lainnya harus dalam bentuk teremulsi (perlu emulsifier) supaya mudah diabsorpsi oleh usus. Di dalam usus, “mixed micelles” (kolesterol, trigliserida, asam empedu, protein) ada yang diserap dan ada yang dibuang. “Mixed micelles” yang diserap (chylomicrons) akan disekresi di hati menjadi VLDL (very low-density lipoprotein). VLDL mengandung sebagian besar lemak, kolesterol dan sejumlah kecil protein. VLDL ini dikenal sebagai kolesterol jahat yang kemudian masuk ke aliran darah.

2. Dengan Konsumsi Sterol Ester
Jika kita mengkonsumsi sterol ester, maka absorbsi dari kolesterol (dari diet maupun hasil produksi endogen dari hati ) akan terhambat. Sterol ester dalam usus akan dipecah menjadi sterol bebas. Sterol ini akan berkompetisi dan menggantikan posisi kolesterol dalam micelle. Dalam beberapa kondisi, sterol memiliki affinitas yang lebih tinggi terhadap micelle daripada kolesterol sehingga kolesterol lebih sulit untuk bergabung dalam micelles (Gambar 6). Dengan mekanisme demikian maka kolesterol yang terserap oleh usus juga sedikit sehingga pembentukan chylomicron juga terganggu dan terakhir adalah pembentukan VLDL (kolesterol jahat) juga terhambat. Tubuh sendiri memiliki mekanisme untuk memproduksi kolesterol secara endogen (yang diproduksi di hati) jika kolesterol yang diserap kurang. Namun produksi kolesterol secara endogen masih lebih rendah dibandingkan dengan efek penurunan kolesterol dari konsumsi sterol. Dengan demikian tetap terjadi penurunan kolesterol dalam darah

Efek dari penggunaan Sterol Ester
Sterol ester hanya mempunyai efek menurunkan LDL (kolesterol jahat) sekitar 10-15%, tidak menurunkan HDL (kolesterol baik), tidak mempunyai efek terhadap level trigliserida. Rasio LDL/HDL dapat diperbaiki sekitar 25% dengan mengkonsumsi sterol ester. Mekanisme kerja sterol ester berbeda dengan obat penurun kolesterol seperti statinsvii, dimana obat ini bekerja dengan menghambat sintesis kolesterol, sedangkan sterol ester dengan mekanisme kompetisi, seperti yang dijelaskan di atas. Namun keduanya dapat bekerja sinergi untuk menurunkan kadar kolesterol.


Beberapa Clinical Trial
* Matvienko, OA, et al. A single daily dose of soybean phytosterols in ground beef decreases serum total cholesterol and LDL cholesterol in young, mildly hypercholesterolemic men. Am J Clin Nutr 2002;76:57-64.

* Nestel, P, et al. Cholesterol-lowering effects of plant sterol esters and non-esterified stanols in margarine, butter and low-fat foods. Eur J Clin Nutr 2001;55:1084-1090.

* Hendricks, HFJ, et al. Spreads enriched with three different levels of vegetable oil sterols and the degree of cholesterol lowering in normocholesterolaemic and mildly hypercholesterolemic subjects. Eur J Clin Nutr. 1999;53:319-327.

* Sierksma, A, et al. Spreads enriched with plant sterols, either esterified 4,4-dimethylsterols or free 4-desmethylsterols, and plasma total- and LDL-cholesterol concentrations. Br J Nutr 1999;82:273-282.

* Westrate, JA and Meijer, GW. Plant sterol-enriched margarines and reduction of plasma total- and LDL-cholesterol concentrations in normocholesterolaemic and mildly hypercholesterolaemic subjects. Eur J Clin Nutr 1998;52:334-343.


Aplikasi dalam Produk
* Dietary Supplement
* Food Ingredient : vegetable oil spreads, salad dressings, bars, mayonnaise, and white bread
* Cosmetics – Emollient, Skin Feel, Emulsifier
* Pharmaceutical Raw Material – Corticosteroid drugs
* Yellow fat spreads (excluding frying oils and butter)
* Milk type products (w/wo fruits)
* Yoghurt type products (w/wo fruits)
* Soy based beverages
* Cheese type products (fat content < 12 g per 100 g)
* Dressings, mayonnaise and spicy sauces
* Rye bread

Membudayakan perilaku hidup sehat adalah hal yang paling baik dan bijaksana, rajin berolahraga atau menjaga asupan makanan ternyata tidak menjadi alasan Anda akan terbebas dari kolesterol. Banyak orang yang masih suka keliru dalam memahami masalah kolesterol. Kolesterol yang sering dimaknai sebagai biang kerok dari berbagai penyakit mematikan. Mulai dari penyakit jantung sampai stroke kerap disalah-artikan oleh banyak orang. Hal ini dapat terjadi, karena banyak orang yang kurang mengetahui informasi secara detail tentang kolesterol itu, sehingga jika dibiarkan berlarut-larut informasi ini bisa berakibat fatal buat kesehatan Anda.

Ini 8 pemahaman yg keliru tentang kolesterol, berdasarkan kutipan yg diambil dari WebMD.

SATU: Kolesterol Penyakit Para Orang Tua
Sebenarnya, sejak usia 20 Anda sudah disarankan memeriksa kadar kolesterol Anda. Dan ini haruslah dijadikan aktivitas rutin yang dilakukan lima tahun sekali. Sehingga kalau misalnya dokter menemukan indikasi akan terjadinya masalah, sudah pasti akan jauh lebih baik kalau diketahui dari jauh hari, bukan?

DUA: Orang Berbadan Kurus Tidak akan Mengidap Kolesterol
Memang, kelebihan berat badan kerap mendatangkan berbagai masalah kesehatan. Tapi bukan berarti Anda yang punya tubuh langsing lantas bisa merasa lega. Tingkat kolesterol bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Termasuk apa yang Anda makan, Seberapa cepat tubuh mengiliminasi atau bahkan memproduksi kadar kolesterol, serta kondisi psikologis Anda. Maka dari itu, pada dasarnya semua orang, termasuk Anda, berisiko terhadap kolesterol dan harus menjaga pola hidup yang sehat.


TIGA: Kolesterol Itu Jahat
Ketika mendengar kata 'kolesterol', mungkin reaksi spontan yang terbersit di otak Anda adalah bisa menyebabkan kematian. Karena sebenarnya kolesterol terdiri dari dua jenis:

LDL-Cholesterol. cholesterol jahat ini yang melepaskan radikal bebas serta kerap menyebabkan penyumbatan di pembuluh darah. Jaga agar tubuh Anda tak mengandung sampai lebih dari 100 mg/dl (miligram per desiliter) dari jenis satu ini.

HDL-Cholesterol baik ini berfungsi menetralisir lemak dan membantu membersihkan pembuluh darah. Level idealnya adalah sekitar 60 mg/dl. Jadi ternyata, kolesterol tak selamanya jahat buat tubuh Anda.

EMPAT: Rajin Olahraga Bebas Kolesterol
Kalau ingin tubuh sehat, maka berolahraga. Ya, itu benar. Tapi olahraga yang rutin tak lantas membebaskan tubuh Anda dari kolesterol. Tubuh memiliki kemampuan untuk memproduksi kolesterol yang berasal dari makanan yang mengandung lemak jenuh. Dan untuk beberapa orang, hati menghasilkan kadar kolesterol yang lebih banyak ketimbang yang dibutuhkan oleh tubuh. Kalau kasusnya seperti ini, bukannya tak mungkin kadar kolesterol Anda tinggi meskipun sudah mempraktikkan pola hidup sehat.


LIMA: Minyak Sayur Menyehatkan
Ya, ini yang benar sekali! Minyak sayur juga lebih sehat dari mentega. Bahkan, minyak sayur dapat menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh. Tapi ingat, yang namanya minyak itu mengandung sekitar 120 kalori setiap satu sendok makannya. Jadi, hati-hati berat badan bisa naik.

ENAM: Kuning Telur Berbahaya
Situs resmi Egg Nutrition Center menyebutkan kalau satu butir telur mengandung sekitar 213 miligram kolesterol. Dan ini kadarnya memang lumayan besar. Namun yang jelas, selagi batas makanan yang Anda konsumsi mengandung kolesterol di bawah 300 miligram setiap harinya, masih terbilang aman.

TUJUH: Semakin Rendah Kadar Kolesterol Semakin Bagus
Kolesterol tinggi jelas berbahaya. Untuk itu, Anda berpikir kalau tingkatnya semakin rendah maka semakin bagus untuk tubuh Anda. Ternyata tidak. Penelitian yang dilakukan pada 1974 oleh sekelompok epidemiological researchers menemukan hubungan antara kanker usus besar dengan tingkat kolesterol rendah. Penemuan yang sama juga ditemukan pada 1980 oleh para peneliti asal Prancis setelah meneliti 7.603 pria yang tingkat kolesterolnya di bawah normal, 200 mg/dl.

DELAPAN: Kolesterol Tinggi, Harus Minum Obat
Kenyataan yang terjadi tidak harus seperti itu, karena semua tergantung dari catatan medis serta seberapa tinggi tingkat kolesterol yang Anda miliki. Mulai membiasakan diri untuk berhenti merokok, melakukan low fat diet, serta berolahraga ringan secara teratur sebenarnya sudah bisa menurunkan kadarnya lho. Tapi, kalau ternyata masih tidak membantu juga, barulah kemudian Anda bisa mempertimbangkan untuk mengonsumsi obat atau supplemen herbal.untuk membantu mengatasinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar