Halaman

Jumat, 17 Desember 2010

Gangguan Kesulitan Belajar dan Cara Penanganannya

Gangguan kesulitan belajar adalah suatu gangguan yang mempengaruhi kemampuan otak untuk menerima, memproses, menganalisa atau menyimpan suatu informasi. Adanya masalah-masalah tersebut dapat menyebabkan seorang anak menjadi kesulitan untuk menyerap pelajaran secepat teman-temannya yang lain. Gangguan kesulitan belajar banyak jenisnya, ada yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan untuk berkonsentrasi atau fokus pada sesuatu, atau ada juga jenis gangguan kesulitan belajar yang menyebabkan seseorang mengalami kesulitan untuk membaca, menulis, mengeja atau mengerjakan soal matematika. Ketika seorang anak didiagnosa mengalami gangguan kesulitan belajar, bukan berarti ia adalah anak yang bodoh. Karena gangguan kesulitan belajar tidak berhubungan dengan intelegensia seseorang, dan lagi banyak orang-orang sukses yang juga dikenal memiliki gangguan kesulitan belajar seperti : Walt Disney, Alexander Graham Bell dan Winston Churchill.

Jenis Gangguan Kesulitan Belajar
Kebanyakan gangguan kesulitan belajar dibagi menjadi 2 yaitu verbal ; non-verbal. Berikut penjelasan yang  dikutip dari kidshealth.org :

* Gangguan secara verbal
Orang yang mengalami gangguan kesulitan belajar jenis verbal akan mengalami kesulitan dengan kata-kata, baik secara lisan ataupun tulisan. Salah satu gangguan kesulitan belajar yang paling dikenal adalah dyslexia. Pada orang yang mengalami dyslexia, maka ia akan mengalami kesulitan untuk mengenal suatu kata atau memproses huruf dan bunyi yang berhubungan dengan kata tersebut.
* Gangguan non-verbal
Orang yang mengalami gangguan kesulitan belajar non-verbal akan mengalami kesulitan untuk memproses sesuatu yang mereka lihat, misalnya angka, tanda +, - , x atau : pada soal matematika.

Dyslexia
Kali ini membahas mengenai salah satu gangguan kesulitan belajar yaitu dyslexia. Menurut U.S. National Institutes of Health, dyslexia adalah ketidakmampuan belajar yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk membaca, menulis, mengeja suatu kata bahkan berbicara. Tingkat dyslexia yang bisa dialami seseorang dapat bervariasi, mulai dari yang ringan sampai berat. Akan tetapi semakin cepat dyslexia dapat terdiagnosa; diatasi, hasil yang diharapkan juga akan semakin terlihat. Dyslexia sendiri tidak disebabkan karena adanya gangguan pada telinga atau penglihatan, tetapi disebabkan karena otak mengalami gangguan untuk mengartikan gambar/image yang diterima oleh mata ; telinga menjadi bahasa yang dimengerti. Pada orang yang mengalami dyslexia, maka kata-kata yang sederhana pun akan menjadi susah untuk dibaca, bahkan bila dilihat beberapa kali. Kata-kata yang terlihat juga dapat bercampur dengan kata-kata lain atau menjadi keliru dibaca, misalnya saja kata “nakal” menjadi “kanal” atau “dia” menjadi “adi”, dan huruf-huruf menjadi satu seperti tidak ada spasi. Berikut contoh kalimat yang mungkin dilihat oleh penderita dyslexia : Bagi yang mengalami dyslexia, kadang susah untuk mengingat sesuatu yang mereka baca, kadang akan menjadi lebih mudah bagi mereka untuk mengingat apabila informasi tersebut dibacakan; didengar oleh mereka.

Penyebab Dyslexia
Ada beberapa tipe dyslexia yang dapat mempengaruhi kemampuan mengeja; membaca beserta penyebabnya, seperti berikut ini yang dikutip dari medicinenet.com .

* Trauma dyslexia
Biasanya terjadi akibat adanya trauma atau luka pada bagian otak yang mengontrol cara untuk membaca; menulis.
* Dyslexia primer
Dyslexia ini disebabkan karena tidak berfungsinya bagian otak kiri (cerebral cortex); tidak berubah karena usia. Orang yang mengalami jenis dyslexia ini sangat jarang bisa membaca dengan lancar, bahkan hingga dewasa. Dyslexia primer ini dapat diturunkan secara genetik; biasanya lebih banyak dialami oleh pria daripada wanita.
* Dyslexia sekunder
Dyslexia jenis ini disebabkan oleh pembentukan hormon yang kurang sempurna pada saat perkembangan awal janin. Dyslexia sekunder ini akan menghilang seiring bertambahnya usia anak, serta lebih sering terjadi juga pada anak laki-laki.

Diagnosis Dyslexia
Orangtua atau guru dapat menduga seorang anak mengalami dyslexia, jika ia mengalami hal-hal berikut ini yang dikutip dari kidshealth.org :

* Kemampuan membaca yang buruk, meskipun memiliki kepintaran yang normal.
* Kemampuan mengeja; menulis yang buruk.
* Mengalami kesulitan untuk menyelesakan tugas atau tes sesuai batas waktunya.
* Mengalami kesulitan untuk mengingat nama suatu benda.
* Mengalami kesulitan untuk mengingat daftar tulisan atau nomor telepon.
* Mengalami kesulitan dalam menentukan arah atau membaca peta.

Jika ada seseorang yang mengalami masalah-masalah tersebut di atas, bukan berarti ia menderita dyslexia. Tetapi sebaiknya dilakukan tes untuk mengetahui kondisinya. Suatu pemeriksaan fisik sebaiknya dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya masalah medis, termasuk tes pendengaran; penglihatan. Kemudian psikolog sekolah atau orang yang ahli mengenai pembelajaran dapat memberikan tes terstandar untuk mengukur kemampuan berbicara, membaca, mengeja; menulis.

Penanganan Dyslexia
Jika anak terdiagnosa mengalami dyslexia atau gangguan kesulitan belajar lainnya, maka berikut beberapa tips untuk orang tua, yang dikutip dari mayoclinic.com :

* Selalu berikan dukungan pada anak. Memiliki dyslexia atau gangguan kesulitan belajar lainnya dapat membuat anak menjadi rendah diri. Berikan selalu dukungan; cinta untuk mendukung setiap kemampuannya.
* Bicarakan dengan anak. Beritahukan kepada anak apa yang dimaksud dengan dyslexia, bahwa hal tersebut bukanlah suatu kesalahannya. Dengan membantu anak memahami hal tersebut, maka ia akan menjadi lebih mudah untuk mengatasi hal tersebut.
* Buatlah keadaan rumah menjadi tempat belajar yang mudah untuk anak. Sediakan ruangan yang sepi; terorganisasi sebagai tempat belajar anak. Atur jadwal belajar yang nyaman; berikan dukungan dari seluruh anggota keluarga untuk membantu proses belajar anak.
* Kerjasama dengan sekolah tempat anak belajar. Sering berkomunikasi dengan guru di sekolahnya untuk memastikan anak tidak tertinggal pelajarnya, bila memungkinkan minta rekaman/salinan bahan pelajaran hari itu untuk dipelajari nanti sepulang sekolah atau les khusus untuk membantunya belajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar