Halaman

Jumat, 08 April 2011

KENDALIKAN EMOSI DENGAN NLP (Neuro Linguistic Programming)

Neuro-Linguistic Programming (NLP) adalah model komunikasi interpersonal dan merupakan pendekatan alternatif terhadap psikoterapi yang didasarkan kepada pembelajaran subyektif mengenai bahasa, komunikasi, dan perubahan personal. NLP dikembangkan dari hasil jerih payah beberapa orang. Diawali oleh Richard Bandler dan John Grinder, Beberapa orang yang menjadi catatan pengembangan NLP adalah David Gordon, Leslie Cameron-Bandler, Steve and Connirae Andreas, Robert Dilts, dan masih banyak lagi. Studi mereka dimulai pada awal tahun 1970 dan sampai sekarang masih terus berlanjut dengan banyak perkembangan. Dengan teknik NLP membuat para terapis jauh lebih efektif membantu kliennya dalam melakukan perubahan yang ada dalam dirinya. Semula pembahasan lebih terpusat pada berbagai "hal beda yang dapat membuat perbedaan" antara individu "unggul" dengan individu "rata-rata". Guna memahami lebih lanjut akan perbedaan tersebut, mereka melakukan serangkaian pemodelan pada berbagai aspek dari individu "unggul", seperti berbagai prilaku dalam menerima serta menyikapi lingkungan sekitar. Hal itu berujung pada pemahaman mengenai mekanisme kerja pikiran. Sehingga NLP berisikan berbagai presuposisi mengenai mekanisme kerja pikiran dan berbagai cara individu dalam berinteraksi dengan lingkungan dan antar sesamanya, disertai dengan seperangkat metode untuk melakukan perubahan.

Secara semantik, Neuro dapat diartikan sebagai berbagai mekanisme yang dilakukan individu dalam menginterpretasikan informasi yang didapat melalui panca indra dan berbagai mekanisme pemprosesan selanjutnya di pikiran. Linguistic ditujukan untuk menjelaskan pengaruh bahasa yang digunakan pada diri maupun pada individu lain yang kemudian membentuk pengalaman individu akan lingkungan. Programming dapat diartikan sebagai berbagai mekanisme yang dapat dilakukan untuk melatih diri seorang individu (dan individu lain) dalam berpikir, bertindak dan berbicara dengan cara baru yang lebih positif. Walaupun pikiran individu telah memiliki program "alaminya", yang didapat baik melalui pewarisan secara genetis maupun melalui berbagai pengalaman, individu tetap dapat melakukan peprograman ulang sehingga dapat bertindak lebih efektif. NLP semula dikembangkan sebagai salah satu perangkat psychotherapeutic. Namun kemudian memperoleh kredibilitas ketika diaplikasikan pada berbagai bidang, seperti bisnis, komunikasi dan lainnya. NLP juga sangat bermanfaat ketika digunakan pada pengembangan pribadi maupun pada proses belajar dan mengajar yang efektif, salah satunya untuk pengendalian emosi dalam bahasan kita disini.

Salah dalam mengelola emosi bisa membuat Anda terpuruk, tetapi bila Anda bisa mengelola emosi dengan benar maka sukses pasti dapat diraih dan kualitas hidup Anda pun menjadi lebih baik. Emosi adalah kekuatan terpendam yang sangat berpengaruh dalam kehidupan setiap orang. Emosi termasuk salah satu fungsi dari pikiran bawah sadar yang memiliki kekuatan sembilan kali lipat. Emosi bisa mempengaruhi pikiran, sebaliknya pikiran juga bisa mempengaruhi emosi. Yang pasti, baik pikiran maupun emosi membentuk sikap. Selanjutnya sikap itu berpotensi menjadi tindakan. Setiap tindakan Anda membuahkan hasil. Kabar baik untuk Anda. Jika sekarang Anda tidak puas atas hasil-hasil yang dicapai dalam hidup Anda, maka perbaikilah cara mengelola emosi Anda. Anda boleh percaya atau tidak percaya. Fakta membuktikan banyak orang gagal dalam hidup ini akibat tidak sanggup mengelola emosi dengan baik. Kegagalan dalam bisnis, karir, belajar, keluarga, dan bergaul dengan orang lain, lebih banyak disebabkan oleh emosi yang tidak mendukung.

KEKUATAN EMOSI

Masih ingat kejadian musibah nasional bencana tsunami di Aceh tahun 2004. Bencana gelombang tsunami menimbulkan emosi sedih bagi banyak orang yang menjadi korban dan mereka yang menyaksikannya walaupun hanya melalui media massa. Emosi sedih ini bersifat negatif, tetapi apabila dikelola dengan benar bisa menjadi kekuatan bagi banyak orang untuk bertindak positif. Sebut saja misalnya memberikan bantuan dan pertolongan kepada para korban. Bantuan dana milyaran Rupiah dapat dikumpulkan dari berbagai kalangan masyarakat karena emosi sedih berhasil diubah menjadi energi positif.

Emosi marah yang kemudian berubah menjadi dendam bisa menimbulkan pembunuhan. Emosi marah ini bila dikelola dengan benar bisa menjadi kekuatan dalam bentuk semangat kerja, belajar, atau berprestasi. Kemarahan Anda terhadap kemiskinan justru menjadi kekuatan besar Anda untuk mengubah kemiskinan menjadi hidup penuh dengan kemakmuran.

Emosi takut misalnya takut gagal bisa membuat orang tidak mau mencoba atau berbuat sesuatu. Emosi takut gagal yang negatif ini bila dikelola dengan benar, justru membuat seseorang rajin belajar, banyak bertanya, maupun berlatih agar mampu melakukan sesuatu hingga berhasil. Masih ingat karya besar seperti tembok cina, tahukah Anda bahwa tembok cina itu adalah buah dari rasa takut diserang musuh.

Anda perlu tahu, emosi negatif sangat berbahaya bagi tubuh, pikiran, dan kehidupan kita. Dalam psikologi terdapat istilah psikosomatis, yaitu penyakit pada tubuh manusia yang disebabkan oleh emosi negatif. Misalnya stres menyebabkan gangguan pencernaan, khawatir bisa menyebabkan sakit punggung, marah menyebabkan hepatitis, dan sebagainya. Sebaliknya, dengan emosi yang positif kita bisa menjaga kesehatan agar tetap prima dan kebal terhadap penyakit. Bahkan, dengan emosi yang positif suatu penyakit bisa disembuhkan atau setidaknya mempercepat penyembuhan suatu penyakit.

MENGUBAH EMOSI NEGATIF MENJADI POSITIF

Dalam Neuro Linguitik Programming (NLP) terdapat teknik yang dapat mengubah emosi negatif menjadi energi positif seketika dengan menggunakan state of management. Dua cara untuk mengelola keadaan pikiran maupun emosi Anda.

PERTAMA: Mengubah Fokus Pikiran
Ketika emosi Anda sedang negatif seperti marah, kecewa, sedih, takut, malas, dan seterusnya, maka Anda perlu menelusuri pikiran Anda lebih dulu. Ide-ide dalam pikiran apa yang menyebabkan timbul emosi negatif itu. Ingat pikiran, emosi, dan tubuh kita merupakan satu kesatuan.

Emosi negatif yang sedang Anda alami sesungguhnya timbul akibat ide-ide tertentu baik pengalaman masa lalu, kejadian, atau sesuatu yang ’negatif’. Misalnya Anda sekarang sedang sedih, maka kesedihan Anda mungkin karena pikiran sedang melayang pada suatu kejadian tertentu mungkin orang tercinta meninggal dunia, tagihan kredit sudah jatuh tempo bingung mau bayarnya, ingat anak tidak dapat masuk ke sekolah favorit, atau lainnya.

Agar Anda tidak sedih terus menerus, ubahlah fokus pikiran Anda. Gantilah fokus pikiran ’negatif’ tadi ke fokus pada ide-ide positif. Ingatlah kejadian, pengalaman, atau seseorang yang Anda cintai. Misalnya, fokuskan pikiran Anda pada kejadian ketika Anda bercinta dengan pasangan, masa-masa indah saat pacaran, mendapat hadiah ulang tahun, anak-anak yang lucu, mendapat komisi pertama, dan lain lain.

Singkatnya, ketika emosi Anda sedang negatif maka ubahlah fokus pikiran Anda pada hal-hal yang positif, maka seketika emosi Anda pun menjadi positif.

KEDUA:  Fisiologis
Cara kedua untuk mengelola emosi negatif menjadi emosi positif dapat Anda lakukan dengan mengubah fisiologis seperti cara bernafas, cara berdiri, dan ekspresi wajah.

Emosi negatif mempengaruhi sistim pernafasan. Pada waktu Anda marah, nafas Anda menjadi pendek, lambat, dan tidak teratur. Dengan mengatur cara bernafas menjadi panjang, dalam, dan teratur, maka emosi Anda menjadi lebih tenang.
Postur tubuh Anda, seperti cara berdiri atau duduk Anda bisa mempengaruhi emosi Anda. Kalau posisi duduk menggambarkan pundak tertarik ke bawah dan kepala menggantung ke bawah juga, nafas pendek dan lambat, mata ke bawah dan tidak fokus, mulut tertutup rapat dan tertarik ke bawah, maka postur seperti ini mudah mengundang pikiran dan emosi yang negatif seperti bosan, lelah, dan sebagainya.

Jika Anda ingin tampil percaya diri, postur tubuh Anda harus mendukung. Caranya? Misalnya pundak ditarik ke belakang, mata terbuka lebar dan fokus ke depan, nafas cepat dan dalam, dan mulut tertarik keatas. Dengan postur yang tepat seperti ini Anda bisa mengubah emosi negatif menjadi emosi positif.

Anda pasti bisa membedakan ekpresi orang yang menang dan kalah, orang yang sukses dan yang gagal. Jauhi pola fisiologis, pola pikir, sikap, dan tindakan orang gagal agar Anda tidak menjadi seperti mereka. Sebaliknya, arahkan pada fisiologisk, pola pikir, sikap, dan tindakan orang-orang yang menang dan sukses, maka Anda pun lambat laun bisa menang dan sukses.
Emosi Anda adalah hidup Anda. Anda ingin sukses, mulailah dengan mengelola emosi. Emosi positif yang mendukung diperlukan untuk meraih sukses dan kualitas hidup yang lebih baik.

source: www.neurolinguisticprogramming.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar